Mamuju, Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Dr. Totok Imam Santoso, S.IP., S.Sos., M.Tr (Han) bersama Ketua Persit KCK Daerah XIV/Hasanuddin, Ny. Desy Totok Imam Santoso, Lakukan kunjungan kerja Perdana, ke Makorem 142/Tatag Sulawesi Barat. Rabu, (26/10/2022).
Pangdam XIV/Hasanuddin dan Ketua Persit KCK Daerah XIV/Hasanuddin beserta rombongan disambut Danrem 142/Tatag Brigjen TNI Farouk Pakar, S.Pd., M.Han bersama Ny. Umrah Farouk Pakar dengan tarian Tradisional Kabupaten Mamuju Provinsi Sulbar di depan Makorem 142/Tatag, yang kemudian dilanjutkan pengarahan Pangdam XIV/Hasanuddin kepada seluruh jajaran dan prajurit Korem 142/Tatag. Dalam kunjungan Kerjanya Pangdam XIV/Hasanuddin juga didampingi oleh Asrendam XIV/Hasanuddin, Kolonel Arm Erland Hendriatna, S.I.P, Asintel Kasdam XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Wirawan Eko Prasetyo, S.E, M.H, Kapendam XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Rio Purwantoro, S.H. dan Kakesdam XIV/Hasanuddin, Kolonel Ckm dr. Adhy Sugih Arto, Sp.An.
Dalam sambutannya Pangdam XIV/Hasanuddin mengupas habis tentang 6K yang harus tertanam di hati para prajurit Taroada Tarogau. “Slogan ini akan kita teruskan sampai ke Babinsa, Jadi semua satu suara satu komando untuk bekerja dengan hati, ” jelasnya.
Karakter, menjadi jabaran dari slogan 6K pertama. Mayjen TNI Dr. Totok Imam Santoso, S.IP., S.Sos., M.Tr (Han) menyebut bahwa karakter merupakan platform seluruh prajurit dimanapun berada, sebagai sosok yang patut dicontoh serta dijadikan teladan. Selanjutnya adalah Kapabel, yang diartikan sebagai kecakapan dan profesionalisme yang harus dimiliki oleh seluruh prajurit. “Negara sudah memberikan amanah dan pekerjaan, sehingga kita harus dan berkewajiban untuk melaksanakan dengan baik.
bahwa 6K lainnya adalah Kontemporer, yang diartikannya sebagai kemampuan seluruh prajurit mengikuti perkembangan, menciptakan inovasi, produktif, serta inspiratif dalam menghadapi tantangan teknologi saat ini. Slogan keempat adalah Kompak. Pangdam XIV/Hasanuddin memaknainya sebagai bentuk kerjasama terhadap seluruh elemen pemerintah.
Orang nomor satu di Kodam XIV/Hasanuddin ini juga menyebut Kesemestaan sebagai bagian tak terpisahkan dari slogan 6K. “Dengan perkembangan saat ini, kita harus bisa bekerjasama dengan komponen bangsa yang lain. Potensi yang ada harus bisa diberdayakan menjadi sebuah kekuatan
Dan terakhir serta menyempurnakan slogan 6K adalah Kerakyatan. “Kita berasal dari rakyat, mengabdi untuk rakyat dan oleh rakyat. Apapun yang kita lakukan adalah untuk rakyat, sehingga keberadaan kita harus bersama-sama rakyat. Bagaimanapun TNI adalah rakyat, dan harus bisa bermanfaat untuk rakyat. Jadi kita harus dicintai dan mencintai rakyat, ” kuncinya.
Usai memberi pengarahan, Jendral Bintang dua ini yang didampingi Danrem 142/Tatag beserta Jajaran, dan Dandim 1418/Mamuju, Langsung bergerak melakukan peninjauan Perumahan susun Prajurit Korem 142/Tatag yang baru saja dibangun Usai Gempa Melanda Mamuju .
Tak hanya sampai disitu, Pangdam sebelum melaksanakan Sholat Magrib secara berjamaah, juga melakukan penanaman Pohon bersama Ketua Persit KCK dan penandatangan Prasasti, serta Pengguntingan Pita sebagai tanda Peresmian Mesjid Al-Amin Korem 142/Tatag .
Dihadapan para Awak Media, Panglima Kodam Hasanuddin itu. mengaku sempat berpikir kalau Sulbar ini seperti apa . Menurutnya, Ternyata Sulbar ini bagus, Puji Jendral Bintang dua itu, Forkopimdanya saya lihat kompak dan disini hadir semua .
“Saya melihat Lengkap, saya merasa tersanjung, Bapak Kapolda hadir, beliau Pak Sekda Provinsi Sulbar, DPRD Sulbar, Kejati Sulbar, Bupati Mateng, Wakil Bupati Mamuju, dan teman yang lain, semua hadir , ” Urainya .
Lebih lanjut orang Nomor satu di jajaran Kodam itu, Bagaimana TNI dan Rakyat harus bersatu jangan dimusuhi Rakyat, Harus bersama-sama rakyat dan yang lebih diutamakan lagi apa yang harus dilakukan agar bermanfaat untuk Masyarakat .
Pangdam juga berpesan, Untuk menyambut momentum Politik yang akan datang khususnya di Sulbar, Pangdam yang baru menjabat ini menegaskan, bahwa untuk dijajaran TNI Angkatan Darat, intinya sudah ada Surat Edaran dari Kasad (Kepala Staf Angkatan Darat) bahwa TNI tidak boleh terlibat dalam Politik Praktis .
“Tetapi TNI tetap Lakukan Konsolidasi kedalam, apa bila suatu saat Pemerintah Daerah ataupun Kepolisian meminta bantuan, kita akan melakukan pelibatan yang benar dan bagaimana pelibatan sesuai dengan aturan yang berlaku serta tidak menimbulkan Ekses yang lain, ” Tutup Pangdam XIV/Hsn.